Portal Conference FMIPA, Seminar Nasional Matematika, Statistika dan Aplikasinya (SNMSA) Tahun 2023

Font Size: 
PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI KALIMANTAN BARAT BERDASARKAN FAKTOR PENYEBAB STUNTING MENGGUNAKAN METODE K-HARMONIC MEANS
Rahmania Andarini Hatti Imanni, Evy Sulistianingsih, Hendra Perdana

Last modified: 2023-06-15

Abstract


Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang tidak mencukupi dalam jangka waktu yang lama. Menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, persentase stunting di Kalimantan Barat adalah 29,8% dimana angka ini lebih tinggi dari rata-rata persentase stunting nasional. Berdasarkan tingginya kasus stunting di Kalimantan Barat, maka diperlukan pengelompokan Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat berdasarkan faktor penyebab stunting. Tujuan dari penelitian ini menganalisis pengelompokan Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat berdasarkan faktor penyebab stunting menggunakan metode K-Harmonic Means dan menganalisis banyaknya cluster optimal dengan menggunakan silhouette coefficient. Variabel yang dianalisis pada penelitian ini adalah persentase rumah tangga yang tidak memiliki akses air minum bersih (X1), persentase kurangnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif (X2), persentase Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 2.500-gram lahir dengan selamat (X3), persentase rumah tangga yang tidak memiliki fasilitas sanitasi yang layak (X4). Berdasarkan hasil analisis, jumlah cluster optimal yaitu 4 cluster dengan nilai silhouette coefficient terbesar sebesar 0,744 yang berarti pengelompokan yang dihasilkan adalah struktur yang kuat. Cluster 1 merupakan cluster yang memiliki faktor penyebab stunting sangat tinggi yang meliputi daerah  Bengkayang, Ketapang dan Melawi. Cluster 2 beranggotakan 4 Kabupaten, Cluster 3 beranggotakan 4 Kabupaten, dan Cluster 4 beranggotakan 3 Kabupaten/Kota.

Keywords


Cluster, optimal, stunting