Mengukur tingkat inflasi menggunakan indikator IHK. Tingkat kenaikan (inflasi) atau penurunan (deflasi) dari barang dan jasa digambarkan dengan perubahan IHK dari waktu ke waktu. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kebenaran teori dan sejauh mana masing-masing variabel mempengaruhi IHK serta berguna untuk meramalkan nilai IHSG dan Kurs Indonesia mendatang. Metode analisis peramalan yang digunakan metode fungsi transfer dan VAR. Penelitian ini menggunakan 3 model, pertama adalah model input IHK (X) terhadap output IHSG IHSG (Y₁), kedua IHK (X) terhadap Kurs (Y₂), dan ketiga IHSG (Y₁) terhadapat Kurs (Y₂). Pada deret input (X_t) didapatkan model ARIMA terbaik adalah ARIMA ([1,2,5],1,0) untuk model fungsi transfer IHK dengan IHSG, dan IHK dan Kurs. Pada peramalan deret output IHSG (Y₁) diperoleh MAPE 508.10 % dengan RMSE 445.16, sedangkan peramalan deret output Kurs diperoleh MAPE 163.27 % dengan RMSE 185.65. Model VAR (1,1,0) untuk VAR pertama deret input IHK serta deret output IHSG serta Kurs. Untuk peramalan variabel IHSG (Y₁) diperoleh nilai MAPE sebesar 214.06 % serta RMSE 182.09 serta peramalan model Kurs (Y₂) dengan nilai MAPE 117.88 % serta RMSE 191.62. Metode fungsi transfer dan VAR diperoleh hasil yang sama yaitu hubungan deret input dan output IHK, IHSG, dan Kurs berhubungan searah.